Samsung Merapat ke Linux Foundation


Samsung Merapat ke Linux Foundation

Samsung menjadi perusahaan terbaru yang bergabung dengan Linux Foundation, perkumpulan perusahaan teknologi yang bersama-sama mengembangkan dan mempromosikan standar Linux.
Tak tanggung-tanggung, Samsung langsung ingin menjadi anggota di level platinum, tingkatan para pendukung pengembangan Linux di level tertinggi.

Dengan demikian, pada level ini Samsung bergabung dengan Fujitsu, IBM, Intel, NEC, Oracle dan Qualcomm di Dewan Direktur Linux Foundation. Berdasarkan laporan yang dikutip detikINET dari New York Times, Rabu (6/6/2012), Samsung berkontribusi sekitar USD 500 ribu bagi konsorsium tersebut.

Keanggotaan Samsung di Linux sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan, mengingat keterlibatan perusahaan asal Korea Selatan dengan Android dan software open source lain berbasis Linux.

Namun langkah ini dinilai sebagian analis mengindikasikan bahwa Samsung sepertinya akan mengambil peran lebih menonjol dalam menentukan masa depan Linux.

Sementara itu, juru bicara Linux Foundation menyatakan bahwa Samsung akan bekerja dengan anggota lainnya meningkatkan keterlibatan dengan komunitas kernel dan mengembangkan praktik open source terbaik.

“Keanggotaan Samsung adalah keputusan bisnis strategis yang akan meningkatkan kesuksesan Samsung dan mempercepat kinerja pengembangan Linux,” kata Executive Director Linux Foundation Jim Zemlin.

Zemlin juga mengatakan keanggotaan Samsung di Linux Foundation bisa membantunya bersaing dengan rival seperti Apple. Menurutnya, Apple adalah perusahaan software yang paling tertutup dan eksklusif di dunia dalam segala hal yang mereka buat.

Sementara Samsung melakukan hal yang sama melalui Linux, berupaya menciptakan software dengan kualitas tak kalah baik namun lebih terjangkau.

Sumber : Detikinet

Pakai Open Source Bikin Kita Lebih Pintar


Pakai Open Source Bikin Kita Lebih Pintar

Menggunakan aplikasi open source menjanjikan begitu banyak keuntungan ketimbang software berbayar. Salah satunya membuat penggunanya lebih cermat dan lebih memahami tentang cara kerja aplikasi.
Demikian kata Made Wiryana, salah satu penggiat open source. Menurutnya, di Indonesia saat ini mayoritas pengguna masih sangat tergantung aplikasi proprietary, software dengan kode tertutup yang hanya diketahui sang pembuatnya.

Kondisi seperti ini diklaim Made sangat memprihatinkan, dan sebisa mungkin dihindari. Sebab dengan menggunakan aplikasi open source, ketergantungan seperti itu katanya tidak hanya hilang, tapi juga membuat para penggunanya semakin cermat dan pintar.

“Kalau pakai open source kan kita bisa melihat bagaimana software ini berkerja, karena memang semuanya terbuka. Coba kalau proprietary, apanya yang mau dilihat, orang semuanya serba tertutup,” jelas Made kepada detikINET.

Pengguna yang sudah terbiasa memakai aplikasi open source juga diklaim akan lebih beradaptasi dengan aplikasi baru, berbeda dengan mereka yang sering memakai sistem operasi berbayar.

“Saya yakin, Anda yang biasa pakai Linux pasti sangat mudah sekali terbiasa dengan aplikasi lain. Tapi kalau yang biasa pakai Windows, pasti langsung bingung saat menggunakan Linux,” tambah Wade.

Selain membuat penggunanya semakin pintar, keuntungan lain menggunakan open source adalah biaya yang lebih rendah. Hal ini akan sangat bermanfaat sekali bagi perusahan atau untuk instansi pemerintah yang masih banyak bergantung dengan aplikasi proprietary.

“Jadi daripada keluar duit untuk bayar lisensi, akan lebih baik jika dana tersebut dipakai untuk buat aplikasi open source. Kan ini bisa jauh lebih murah dan kita memegang source code-nya juga,” pungkas Made seusai peluncuran Ubuntu 12.04 LTS akhir pekan ini.

Sumber : Detikinet

Teknologi Open Source 5 Tahun Lebih Canggih


Teknologi Open Source 5 Tahun Lebih Canggih

Dibandingkan software berbayar, open source diklaim jauh lebih maju. Bahkan masalah teknologi dan fitur, aplikasi jenis ini diklaim lima tahun di depan lebih canggih dibandingkan dengan software atau sistem operasi berbayar.
“Itu teknologi cloud commputing yang sekarang ini sedang ramai-ramainya, sudah ada di open source enam tahun lalu,” kata Made Wiryana, salah satu penggiat open source kepada detikINET di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Lebih lanjut Made mencontohkan berbagai keunggulan open source yang saat ini tidak dimiliki sistem operasi mana pun. Dan bisa jadi, fitur ini bisa digunakan oleh software proprietary dalam lima tahun ke depan.

“Banyak sekali teknologi yang tidak ada di software proprietary, misalnya saja ambient technology. Sebuah teknologi yang disesuaikan dengan sekelilingnya, kemudian ada Endemic Information System, yang bisa menyebarkan informasi secara cepat. Pokoknya banyak sekali deh,” jelas Made.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri jika software berbayar biasanya lebih mudah digunakan. Aplikasi jenis ini pun bisa dikatakan lebih stabil dengan versi open source.

“Ya memang, biasa produsen software proprietary memakai apa yang ada di open source kemudian mereka kemas biar lebih cantik,” pungkas Made, yang juga berprofesi sebagai pengajar di Universitas Gunadarma.

Sumber : Detikinet

Ponsel Windows Termurah Nokia Hadir di Indonesia


Ponsel Windows Termurah Nokia Hadir di Indonesia

Nokia mengumumkan Lumia 610 telah tersedia di pasar Indonesia. Windows Phone Nokia yang paling terjangkau ini terutama ditujukan pada kalangan muda dengan penampilan cukup menarik.
Nokia Lumia 610 akan tersedia dalam warna hitam, cyan, magenta dan putih. Handset ini mengikuti seri lainnya yang sudah hadir di pasaran, Lumia 800 dan Lumia 710.

“Nokia Lumia 610 akan memperkenalkan Windows Phone pada generasi baru pengguna smartphone dengan sesuatu yang sangat berbeda dari smartphone yang telah ada sekarang ini,” ucap Martin Chirotarrab, President Director, Nokia Indonesia dalam keterangan yang diterima detikINET.

Nokia Lumia 610 adalah seri Lumia pertama dengan Windows Phone 7.5. Smartphone ini memiliki kemampuan baru seperti dukungan Bahasa Indonesia, berbagi koneksi Wifi (WiFi Tethering) dan kemudahan mengubah profile jadi mode silent dengan membalikkan smartphone (flip-to-silence).

Nokia Lumia 610 menyediakan akses mudah ke jejaring sosial dan menggabungkan kontak mobile, email, Facebook dan Twitter di PeopleHub.
Terdapat layanan seperti Nokia Maps, Nokia Drive dan Nokia Music. Tersedia pula pilihan aplikasi di Windows Phone Marketplace.

Nokia Lumia 610 juga punya aplikasi Microsoft Office built-in. Aplikasi ini termasuk Word mobile, PowerPoint mobile, Excel mobile untuk mengelola dokumen, dan OneNote mobile. Dengan SkyDrive, file dokumen serta catatan dapat disinkronisasi, diakses dan diedit dari PC maupun telepon.

Nokia Lumia 610 akan tersedia di Nokia Lumia Stores dengan perkiraan harga retail Rp 2.250.000. Paket bundling khusus dengan Telkomsel Simpati – Free Unlimited Internet selama 3 bulan – akan tersedia untuk setiap pembelian, termasuk juga hadiah BH-111 di toko-toko tertentu.

Sumber : Detikinet

Tata Kota Humanis, Seimbang di Segala Bidang


Tata Kota Humanis, Seimbang di Segala Bidang

Indonesia membutuhkan perencanaan kota yang humanis. Keseimbangan faktor ekonomi, sosial, dan budaya menjadi kunci keseimbangan pembangunan kota. “Pembangunan saat ini cenderung hanya mementingkan aspek ekonomi, tanpa memperhatikan faktor sosial dan budaya. Bahkan, aspek alam pun seringkali diabaikan,” ujar Dosen Jurusan Aristektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, T Yoyok Wahyu Subroto dalam jumpa pers Festival Kota Gadjah Mada 2012 di UGM, Jumat (11/5).

Pembangunan yang tidak humanis, lanjutnya, akan menyebabkan konflik sosial dan krisis lingkungan. Fenomena ini membuat kondisi masyarakat terutama di perkotaan menemui kegagalan dalam menciptakan kehidupan yang manusiawi (humanis). Salah satu perencanaan kota yang tidak humanis adalah kecepatan konversi lahan pertanian menjadi non pertanian. Perubahan lahan menjadi pemukiman menjadi contohnya.

Pemukiman, papar Yoyok, menjadi trend pembangunan saat ini. Akibatnya, harga–harga tanah melambung tinggi. “Seperti di Yogyakarta, harga tanahnya termahal kedua di antara Bali dan Jakarta,” tambahnya.

Pembangunan pemukiman tak jarang menutupi tanah-tanah yang seharusnya tidak boleh ditutupi oleh bangunan yang menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem di bawahnya. Tak hanya itu, persoalan irigasi dan sanitasi juga menjadi dampak pemukiman. “Salah satu akibat yang lebih parah lagi adalah petani berubah menjadi buruh tani karena lahan mereka sudah hilang,” paparnya.

Fenomena perencanaan kota yang tidak humanis adalah berkurangnya ruang publik yang kini dijadikan ruang privat. Padahal sangat penting melakukan perencanaan kota yang menciptakan ruang nyaman dan efektif dalam mendukung kegiatan penduduknya. ”Masih sangat diperlukan kajian-kajian atau riset tentang perencanaan kota. Keterlibatan antara pemerintah dan akademisi pun masih perlu ditingkatkan.”

Ketua Pelaksana Festival Kota Gadjah Mada 2012 Wildan Abdurrahman pun tak menampik jika kota sangat membutuhkan perencanaan yang humanis. Humanis di sini, lanjutnya, lebih berpihak pada faktor manusia dan alamnya. Karena saat ini pembangunan dan kebijakan belum berpihak pada kedua hal tersebut.

Festival Kota Gadjah Mada 2102 akan dilangsungkan mulai besok, 12 Mei hingga 25 Mei mendatang. Dalam festival ini, akan dilangsungkan seminar, city campaign tentang isu-isu perkotaan, pameran kota, serta dialog dengan Kementerian Bappenas, Sultan DIY, dan Pemerintah DIY.

National Geographic Indonesia

Sumber : National Geographic Indonesia

Teknopolis, Gedung Berbasis Iptek Dibangun di Indonesia


Teknopolis, Gedung Berbasis Iptek Dibangun di Indonesia

Untuk menumbuhkembangkan wirausaha dan usaha berbasis teknologi, inkubasi teknologi menjadi salah satu strategi penting. Strategi ini bisa menjadi alat untuk mengakselerasi tingkat adopsi inovasi teknologi melalui mekanisme alih teknologi secara korporat. Khususnya untuk produk-produk hasil penelitian.

Strategi ini dijalankan Indonesia melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan membangun Gedung Inkubator Tekhnologi di Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat. Pembangunannya dimulai Jumat pagi (11/5) dengan peletakan batu pertama secara simbolis.

Teknopolis atau technology park, sebutan gedung ini, telah didirikan di beberapa negara. Selain sebagai gedung berbasis tekhologi, Teknopolis juga jadi jembatan interaksi antara institusi penelitian dan akademisi dengan pihak industri.

Menurut Kepala LIPI Lukman Hakim, strategi penting dalam meningkatkan daya saing nasional adalah dengan memperpendek kesenjangan interaksi antara institusi penelitian dengan pihak industri. Namun, hal ini mengalami kendala dalam hal proses alih teknologi dari institusi sebagai pusat keilmuan kepada pengguna akhir.

Untuk mengatasinya, kata Deputi Jasa Ilmiah LIPI Fatimah Padmadinata, diperlukan sistem ketatalaksanaan yang tepat antara sumber iptek dan pengguna menurut format efektif dalam berkomunikasi. “Science and Technology Park merupakan salah satu jawaban untuk mengurangi permasalahan ini,” kata Fatimah.

Dalam Teknopolis ideal, terdapat inkubator teknologi dan harus memberikan asistensi untuk menghindari tiga kendala utama. Yakni dana inkubasi, riset, dan informasi untuk membentuk sebuah idustri skala kecil berbasis teknologi.

National Geographic Indonesia

Sumber :  National Geographic Indonesia

‘Touche’ Membuat Benda Berpikir dengan Sentuhan


Membuat Benda Berpikir dengan Sentuhan

Sejumlah aplikasi berbasis sentuhan berpotensi dikembangkan dengan teknologi sensing baru bernama ‘Touche’. Teknologi yang dikembangkan Disney Research dan Carniegie Mellon University ini merupakan sebuah bentuk sensing sentuhan kapasitif. Prinsip yang sama yang mendasari berbagai tipe layar sentuh yang digunakan pada kebanyakan ponsel pintar.

Bedanya teknologi ini memonitor sinyal-sinyal kapasitif pada rentang frekuensi yang luas. Tidak hanya sinyal elektris pada satu frekuensi seperti yang berlaku pada teknologi layar sentuh kebanyakan.

Teknologi ini memungkinkan ponsel pintar membisukan dirinya sendiri, misalnya jika pemiliknya meletakan jari telunjuk di bibir. Hal itu dimungkinkan dengan Swept Frequency Capcitive Sensing (SFCS), yang memicu terjadinya reaksi tidak hanya saat terjadi sentuhan, tapi mampu mengenali konfigurasi kompleks dari tangan atau tubuh yang melakukan sentuhan.

SFCS dapat meningkatkan kegunaan benda sehari-hari dengan hanya menggunakan satu elektroda sensing. Bahkan ada kalanya, seperti dalam kasus gagang pintu atau objek-objek konduktif lainnya, objek itu sendiri yang berperan sebagai sensor tanpa perlu dimodifikasi. Bahkan tubuh manusia atau air pun bisa menjadi sensor.

Signal frequency sweeps sudah digunakan selama puluhan tahun dalam komunikasi nirkabel, namun sejauh yang kami tahu, belum ada penerapannya dalam interaksi sentuhan,” kata Ivan Poupyrev, ilmuwan peneliti senior di Disney Research, Pittsburgh.

“Akan tetapi, dalam eksperimen di laboratorium kami, kami dapat menambahkan sensitivitas sentuhan pada berbagai objek. Saat dipadukan dengan teknik pengenalan gestur, Touche menunjukan tingkat pengakuan mendekati 100 persen. Hal itu menunjukan bahwa teknologi ini bisa digunakan untuk menciptakan cara baru bagi manusia untuk berinteraksi dengan berbagai objek dan dunia secara luas,” kata Poupyrev.
Sumber: NDTV Gadget

Usia 19 Tahun Berhenti Kuliah Terus Jadi CEO


Usia 19 Tahun Berhenti Kuliah Terus Jadi CEO

Pemuda berusia 19 tahun ini percaya dia bisa belajar hanya dengan bekerja. Sahil Lavingia berhenti kuliah hanya setelah menjalani satu semester. Alasannya, dia bisa menghemat waktu 3,5 tahun dalam hidupnya. Sahil pun bekerja untuk mewujudkan impiannya.
Perusahaan yang menaunginya itu Pinterest, media sosial yang meraih 104 juta kunjungan pada Maret berdasarkan data Experian Hitwise. Pinterest menjadi jejaring sosial nomer tiga di dunia.

Lavingia pergi sebelum nama Pinterest terangkat. Dia tidak menyesal. Cita-citanya, menjadi CEO. Satu-satunya cara meraih itu dengan memulai usahanya sendiri.

“Saya sangat senang. Membangun perusahaan lebih baik daripada bekerja untuk orang lain,” ujar Lavingia seperti dilansir dari Mashable.com.

Pemuda ini memulai perusahaan baru bernama Gumroad. Startup ini bertujuan untuk mengatur pembayaran online bagi layanan penjualan produk kepada follower Twitter. Gumroad membuka langkah distribusi via jejaring sosial.

Gumroad dapat menghubungkan calon pembeli dan penjual melalui jaringan media sosial. Setelah Anda mendaftar ke Gumroad, Anda bisa menjual produk ke follower Twitter atau teman Facebook melalui link Gumroad. Pemimpin Turntable.fm, Seth Goldstein, menyebut layanan ini “PayPal untuk web sosial”.

Ini bukan ide baru. Anda bisa melakukan hal yang sama  menggunakan eBay. Tapi, Gumroad mengaku layanannya lebih cepat, simpel, dan murah.

Perusahaan ini mengambil bagian 5 persen dari hasil penjualan ditambah US$0,25. Lebih murah dibanding eBay yang meminta jatah 9 persen ditambah biaya pemuatan dalam kisaran US$0,10 hingga US$2. Potongan 5 persen ini termasuk lebih murah dibanding bagi hasil Amazon 50 persen dan iTunes 30 persen.

Investor yakin dengan Lavingia. SV Angel, Accel Partners, dan Lowercase Capital memandikan Gumroad dengan dana US$1,1 juta tahun lalu. Perusahaan ini mendapat suntikan dana lagi sebesar US$7 juta dari mantan petinggi Twitter dan mitra Kleiner Perkins Caufield & Byers, Mike Abbott.

Lavingia memulai menulis kode aplikasi sejak empat tahun lalu, saat berusia 15 tahun. “Saya mulai merancang lima atau enam tahun lalu, tapi saya bosan membuat gambar yang bagus,” ujar Lavingia.

Pemuda ini jatuh cinta pada iOS. Goldstein pun merekrut Lavingia untuk membuat aplikasi iPhone bagi perusahaannya.

“Dia pembuat kode yang baik, bijak, dan strategis. Saya berusaha mempekerjakannya, tapi dia mau membuat perusahaannya sendiri,” kenang Goldstein.

Kini CEO muda ini mengikuti langkah Mark Zuckerberg. Pemimpin Facebook itu mendekati pemodal agar berinvestasi saat dia berumur 20 tahun. David Karp juga meluncurkan Tumblr saat berusia 20 tahun. Brian Wong memulai pada usia yang sama dengan Lavingia saat memulai Kiip pada umur 19 tahun.

Pada usia muda, Lavingia telah menantang dirinya untuk mengelola perusahaannya sendiri. “Saya ingin melihat apakah saya mampu melakukannya. Ini menjadi cara yang baik untuk mengetahuinya,” cetus Lavingia.

Samsung Pamerkan Ponsel Windows LTE Terbaru


Samsung Pamerkan Ponsel Windows LTE Terbaru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di pasar smartphone, Samsung kini memang lebih dikenal dengan deretan smartphone Android. Tak mengabaikan platform lain, perusahaan asal Korea Selatan ini memperkenalkan Focus 2, smartphone Windows ketiganya yang memiliki kemampuan LTE.
“Samsung adalah pemimpin yang tak tertandingi dalam menawarkan smartphone berbagai platform. Focus 2 adalah contoh kuat komitmen berkelanjutan kami dalam menggarap Windows Phone,” kata President Samsung Mobile Dale Sohn.

“Seperti ponsel Windows LTE pertama kami, Focus 2 juga menjadi perangkat yang mengandalkan kecepatan dan multifungsi untuk produktivitas, hiburan dan jejaring sosial,” sesumbarnya.

Dilansir Mashable, Selasa (8/5/2012), Focus 2 mengikuti jejak pendahulunya, Focus, Focus Flash dan Focus S. Handset ini mengusung layar Super AMOLED 4 inch dan kamera 5 megapixel yang bisa merekam video HD 720p. Focus 2 juga mmeiliki kamera depan untuk melakukan video chatting.

Bekerjasama dengan AT&T, Samsung berupaya memperluas portfolio produk Windows Phone berkemampuan LTE. Dikatakan Senior VP Devices, AT&T Mobility Jeff Bradley, di pasar Amerika Serikat, ini akan menjadi satu-satunya ponsel LTE yang menggunakan platform Windows Phone.

“Focus 2 menyajikan ponsel Windows dengan interface menarik dan didukung jaringan LTE AT&T untuk pengalaman tak terkalahkan,” ujarnya berpromosi.

Sumber : Detikinet