Pakai Open Source Bikin Kita Lebih Pintar


Pakai Open Source Bikin Kita Lebih Pintar

Menggunakan aplikasi open source menjanjikan begitu banyak keuntungan ketimbang software berbayar. Salah satunya membuat penggunanya lebih cermat dan lebih memahami tentang cara kerja aplikasi.
Demikian kata Made Wiryana, salah satu penggiat open source. Menurutnya, di Indonesia saat ini mayoritas pengguna masih sangat tergantung aplikasi proprietary, software dengan kode tertutup yang hanya diketahui sang pembuatnya.

Kondisi seperti ini diklaim Made sangat memprihatinkan, dan sebisa mungkin dihindari. Sebab dengan menggunakan aplikasi open source, ketergantungan seperti itu katanya tidak hanya hilang, tapi juga membuat para penggunanya semakin cermat dan pintar.

“Kalau pakai open source kan kita bisa melihat bagaimana software ini berkerja, karena memang semuanya terbuka. Coba kalau proprietary, apanya yang mau dilihat, orang semuanya serba tertutup,” jelas Made kepada detikINET.

Pengguna yang sudah terbiasa memakai aplikasi open source juga diklaim akan lebih beradaptasi dengan aplikasi baru, berbeda dengan mereka yang sering memakai sistem operasi berbayar.

“Saya yakin, Anda yang biasa pakai Linux pasti sangat mudah sekali terbiasa dengan aplikasi lain. Tapi kalau yang biasa pakai Windows, pasti langsung bingung saat menggunakan Linux,” tambah Wade.

Selain membuat penggunanya semakin pintar, keuntungan lain menggunakan open source adalah biaya yang lebih rendah. Hal ini akan sangat bermanfaat sekali bagi perusahan atau untuk instansi pemerintah yang masih banyak bergantung dengan aplikasi proprietary.

“Jadi daripada keluar duit untuk bayar lisensi, akan lebih baik jika dana tersebut dipakai untuk buat aplikasi open source. Kan ini bisa jauh lebih murah dan kita memegang source code-nya juga,” pungkas Made seusai peluncuran Ubuntu 12.04 LTS akhir pekan ini.

Sumber : Detikinet

Teknologi Open Source 5 Tahun Lebih Canggih


Teknologi Open Source 5 Tahun Lebih Canggih

Dibandingkan software berbayar, open source diklaim jauh lebih maju. Bahkan masalah teknologi dan fitur, aplikasi jenis ini diklaim lima tahun di depan lebih canggih dibandingkan dengan software atau sistem operasi berbayar.
“Itu teknologi cloud commputing yang sekarang ini sedang ramai-ramainya, sudah ada di open source enam tahun lalu,” kata Made Wiryana, salah satu penggiat open source kepada detikINET di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Lebih lanjut Made mencontohkan berbagai keunggulan open source yang saat ini tidak dimiliki sistem operasi mana pun. Dan bisa jadi, fitur ini bisa digunakan oleh software proprietary dalam lima tahun ke depan.

“Banyak sekali teknologi yang tidak ada di software proprietary, misalnya saja ambient technology. Sebuah teknologi yang disesuaikan dengan sekelilingnya, kemudian ada Endemic Information System, yang bisa menyebarkan informasi secara cepat. Pokoknya banyak sekali deh,” jelas Made.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri jika software berbayar biasanya lebih mudah digunakan. Aplikasi jenis ini pun bisa dikatakan lebih stabil dengan versi open source.

“Ya memang, biasa produsen software proprietary memakai apa yang ada di open source kemudian mereka kemas biar lebih cantik,” pungkas Made, yang juga berprofesi sebagai pengajar di Universitas Gunadarma.

Sumber : Detikinet

Komunitas Ubuntu Ingin Buat Masyarakat Indonesia ‘Sadar’


Komunitas Ubuntu Ingin Buat Masyarakat Indonesia ‘Sadar’

Di Indonesia berdiri salah satu komunitas bagi para penggiat open source yang punya tujuan mulia, yakni ingin membuat masyarakat Indonesia sadar untuk tidak tergantung dengan proprietary software.

Hal tersebut dicetuskan oleh Gary Dean, warga Australia yang mendirikan komunitas Ubuntu di Indonesia.

“Kalau saya lihat, masyarakat Indonesia itu banyak bergantung dengan proprietary software yang dimiliki perusahaan asing, ini kan tidak baik,” kata Dean, saat ditemui detikINET di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Atas dasar itulah, lelaki yang kini menetap di Indonesia itu tergerak untuk membuat wadah bagi para pecinta open source. Khususnya mereka yang menggunakan sistem operasi Ubuntu.

“Saya sengaja menciptakan forum ini sebagai tempat berbagi antar pengguna Ubuntu, jadi segala macam kesulitan bisa didiskusikan di sini,” tambah Dean.

Menurut Dean Ubuntu merupakan salah satu varian Linux yang punya banyak pengguna di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini juga bisa diketahui dari tingginya aktivitas di forum online yang beralamatkan di ubuntu-indonesia.com.

“Saya dirikan forum ini 1 Januari 2010, dan hingga kini sudah ada 20 ribu anggota yang tedaftar. Mengenai aktivitas di dalamnya saya sudah tidak banyak terlibat, semua komunitas yang menjalankan,” tandas Dean, usai memperkenalkan Ubuntu 12.04 LTS, Sabtu (12/5/2012).

Sumber : Detikinet