Gletser di Greenland Bisa Meluas dengan Cepat. Asal…


Gletser di Greenland Bisa Meluas dengan Cepat. Asal…

Gletser dan lapisan es di kutub utara ataupun selatan menyusut dengan cepat bersama dengan perubahan iklim yang membuat Bumi semakin panas. Namun, temuan terbaru para peneliti dari University of Copenhagen mengungkapkan, es ataupun gletser, khususnya di kawasan Tanah Hijau (Greenland) bisa pulih dalam waktu cepat. Syaratnya, temperatur harus turun.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, para peneliti menyebutkan, mereka menggunakan foto-foto udara yang diambil pada tahun 1920-an, 1930-an, dan pasca perang dunia kedua. Foto ini kemudian dikombinasikan dengan citra satelit modern, serta juga penelitian lapangan.

“Kami berhasil mengetahui evolusi glasial selama 80 tahun terakhir. Ini merupakan pertama kalinya gletser di Greenland diamati,” kata Anders Bjork, peneliti dari University of Copenhagen. “Hasilnya, ternyata gletser bisa pulih dalam waktu singkat jika iklim berubah dan temperatur menurun. Periode ini pernah terjadi setelah tahun 1940-an,” ucapnya.

Sebanyak 132 gletser dalam kawasan pesisir sepanjang total 600 kilometer di tenggara Greenland, baik gletser yang berujung di daratan ataupun di samudera, diamati. Benar saja, foto-foto bersejarah tersebut ternyata sangat berharga karena bisa digunakan untuk mengamati sejarah perubahan gletser.

“Pada awal 1920 dan 1930-an, temperatur cukup tinggi, sama seperti yang saat ini terjadi. Dan ini memberikan dampak mencairnya gletser. Saat itu, banyak gletser yang mencair dengan kecepatan serupa atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan mencairnya gletser selama 10 tahun terakhir,” kata Kurt Kjaer, peneliti dari Natural History Museum of Denmark.

“Dan saat dunia menjadi lebih dingin, di antara tahun 1950-an dan 1960-an, gletser benar-benar meluas,” ucapnya.

Kjaer menyebutkan, jika kenaikan temperatur seperti saat ini berlanjut di Greenland, maka bisa dipastikan kita akan menghadapi masalah besar terkait melelehnya gletser. “Kita sudah melihat ini terjadi di mana gletser telah menghancurkan kehidupan laut, mengubah arus samudera, dan mempengaruhi stabilitasnya,” sebutnya.

“Satu hal penting yang kami temukan adalah bahwa perubahan yang terjadi tidak saja lokal, tetapi berlangsung di seluruh kawasan,” kata Kjaer.

Temuan tim peneliti Denmark ini sontak menarik perhatian dunia internasional karena Greenland merupakan kawasan penting di belahan bumi utara yang sangat mempengaruhi iklim belahan bumi lainnya. Termasuk perubahan pada kondisi glasial yang ada kaitannya dengan peningkatan permukaan air laut.
Sumber: PhysOrg